JENIUS berhasil membuat netizen gempar karena adanya biaya feesible sebesar Rp 10 ribu untuk menggunakan seluruh layanan JENIUS. “Oh, biaya admin ya?” respon orang-orang terhadap biaya feesible atau yang disebut biaya berlangganan. JENIUS dianggap cuma bermain kata agar nggak terkesan membebankan biaya admin seperti bank-bank lain.
Dirilis pertama kali pada 2016, menurutku sudah sewajarnya JENIUS menarik biaya. Entah namanya biaya admin, feesible, atau apalah.
I’m not a banker. Oleh sebab itu, tulisan ini dibuat berdasarkan pemahamanku saja. Ada banyak cara yang bisa dilakukan bank untuk mendapatkan uang (baca selengkapnya di sini). Salah satunya adalah lewat biaya admin. Bagi sebagian orang, khususnya pelajar, biaya feesible sebesar Rp 10 ribu itu nggak kecil. Dengan uang tersebut, mereka bisa beli satu cupkopi, beli ice cream, atau beli bakso. And apparently, sebagian besar pemilik rekening JENIUS adalah pelajar yang mengincar free admin dan saldo mengendap. Well, kalau memang nggak cocok, ya silahkan pindah ke sebelah. Tapi, nggak ada jaminan tetangga akan menggratiskan selamanya lho.
Biaya feesible JENIUS itu murah kalau kamu memakai semua fiturnya!
Fitur JENIUS yang menurutku paling menarik dan sangat membantu adalah x-card. I just found out kalau pembuatan x-card JENIUS sudah dikenakan biaya sebesar Rp 50 ribu. It was free back then. Aku punya tiga x-card dan semuanya dipakai secara maksimal!
Sebelum ada JENIUS, aku harus membuka rekening di beberapa bank karena aku lebih suka menyisihkan uang di pos yang berbeda. Misalnya, rekening harian untuk makan, jajan, pulsa, transport, dll. Ada lagi rekening khusus tabungan untuk membeli barang incaran. Selain itu, ada juga rekening untuk menyimpan dana darurat karena menurutku sebagian dana darurat harus bisa ditarik sewaktu-waktu. Belum lagi rekening khusus bisnis. Bayangkan betapa ribetnya kalau rekeningnya dari bank yang berbeda-beda. JENIUS helps me to have a more simple life.
Kapan lagi bisa segampang itu menabung dolar?
I’m sure other banks have similar service. Tapi sepertinya nggak ada yang semudah JENIUS. Aku hanya perlu meng-klik mata uang tujuanku, lalu top-up deh dengan menggunakan saldo di kartu utama (warna oranye). Layanan ini sangat membantuku saat liburan ke Singapura tahun lalu. I brought some cash, tapi terkadang aku lebih suka membayar dengan kartu debit. Dengan adanya tabungan SGD, aku bisa top-up menggunakan kurs yang sama, nggak harus menyesuaikan kurs harian seperti kartu kredit. Selain itu, kartu JENIUS juga bisa untuk tap MRT Singapore! Sampai bandara ya bisa langsung naik MRT tanpa beli EZ Link card deh.
Oh iya, layanan ini ternyata juga dimanfaatkan beberapa orang untuk mencari keuntungan dari perbedaan kurs lho! Waktu rupiah menguat, mereka top-up USD. Waktu rupiah melemah, tinggal dikembalikan ke rupiah deh. Cuan dong pastinya!
Buka deposito nggak perlu antre ke bank.
Fitur save it juga membantu banget! Aku suka menyimpan sisa uang bulanan di sini dan juga menyimpan sebagian dana darurat. Sebab, untuk tujuan “hanya mengendapkan uang”, bunganya cukup bersaing lho. Well, memang turun sih dibandingkan tahun lalu. Tapi, suku bunga Bank Indonesia kan turun juga? Bunga deposito bank-bank lain juga ikut turun kok. So it’s normal, nggak perlu heboh.
A friend of mine juga sangat terbantu dengan Flexi Cash (semacam KTA, tapi tanpa perlu pengajuan ke bank). Apalagi di masa pandemi, gajinya nggak dibayar tepat waktu sehingga dia butuh pinjaman untuk bertahan hidup sampai gaji dibayarkan. Dia pun bisa memilih durasi pinjaman sesukanya.
Tapi, kalau nggak pakai semua layanan itu, ya monggo rekening JENIUS-nya ditutup aja. The choice is yours.
My mum and dad have JENIUS too. Awalnya ya karena cara membuka rekeningnya paling gampang dan nggak ada biaya-biaya lain. Bukan dijadikan daily driver lah. Oleh karena itu, dengan adanya biaya feesible, aku menyarankan mereka untuk menutup rekening JENIUS. It’s not ideal for them karena sebenarnya kalau mau tabungan tanpa biaya admin, kamu bisa membuka Tabunganku yang dimiliki semua bank di Indonesia. It’s not popular karena menurut asumsiku sih pihak bank nggak terlalu gencar mempromosikan. Saldo minimalnya hanya Rp 20 ribu dan nggak ada biaya admin sama sekali.
Kalau kamu seperti orang tuaku, tutup aja rekening JENIUS-mu. Sebab, kalau dibiarkan, biaya feesible ini akan menumpuk, ditagihkan di bulan berikutnya kalau saldomu kosong. Tapi, kalau hal tersebut terjadi selama enam bulan berturut-turut, rekeningmu akan ditutup. To make sure of it, silahkan langsung telpon ke JENIUS ya. Pastikan akunmu benar-benar ditutup!
Tapi, Intinya, kalau memang sudah nggak cocok, ya silahkan pindah. As far as I know, JENIUS sudah melakukan survey sebelum biaya feesible ini diberlakukan (aku sempat diminta mengisi survey-nya!). Meski pada saat itu aku nggak setuju kalau ada biaya (siapa juga yang nggak mau gratisan kan?), sekarang aku lebih open mind dan berpendapat setelah melihat berbagai sudut pandang. So no need to make a fuss on the internet. Dan perlu dicatat, aku nggak kerja di JENIUS ya. Aku cuma seorang nasabah yang juga memakai service dari bank tetangga
Buat yang ngomel karena butuh layanan transfer gratisnya, aku sudah membuat tulisan tentang cara transfer antar bank gratis yang nggak bikin kamu ketergantungan sama suatu bank. You should check it out!
Aku berharap biaya feesible ini bisa membuat aplikasi JENIUS lebih stabil dan nggak lemot lagi. Untungnya aku nggak terlalu sering menggunakan aplikasinya, but I use the cards daily. Tapi ya tetep gemes ya kalau perlu banget buka aplikasi, eh gagal terus mau login.
Mada says
Setuju sih kak, tapi sometimes ada beberapa temen kaya aku yang masih struggling dari duit sangu dan reksadana kadang cukup berat juga. Mungkin beberapa fitur bisa diberi dengan harga opsi harga langganan lainnya.
missratri says
Makanya menurutku kalo emang mau nyimpen duit aja, pakai Tabunganku dari bank lain atau masukin RDPU. Rasanya bakal lebih ribet kalau feesible-nya optional 🤔